Menjadi Pembawa Solusi

Bacaan Alkitab: Kejadian 40 – 41

“Yusuf menyahut Firaun: “Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan

kesejahteraan kepada tuanku Firaun.” (Kejadian 41 : 16)

 

Ketika dua orang pejabat istana yaitu juru minuman dan juru roti melakukan kesalahan, maka keduanya dimasukkan ke dalam penjara dan ditempatkan bersama dengan Yusuf.  Seperti yang diceritakan Alkitab, pada suatu pagi Yusuf mendapati dua orang itu berwajah murung dan sedih sehingga Yusuf menanyakan apa yang menyebabkan keduanya bersusah hati. Ternyata yang menggelisahkan dan menyusahkan hati mereka adalah mimpi mereka sendiri, sedangkan dalam penjara tidak ada orang yang dapat menolong mereka.  Tetapi dengan keyakinan yang dari Tuhan, Yusuf mengatasi persoalan kedua orang itu dengan mengatakan bahwa yang dapat mengartikan mimpi hanya Allah. Maka dengan hikmat dari Tuhan, Yusuf mengartikan mimpi mereka.

Dan setelah tiga hari, apa yang diartikan oleh Yusuf benar-benar terjadi. Meskipun Yusuf sudah berpesan kepada juru minuman agar menceritakan dirinya kepada Firaun, tetapi ia dilupakan, sampai Firaun sendiri bermimpi.  Mimpi itu sangat menggelisahkan hati Firaun sehingga Firaun menyuruh memanggil orang-orang yang berilmu di seluruh Mesir, tetapi tidak satupun dari mereka yang bisa mengartikan mimpi Firaun. Dalam situasi seperti itu, maka teringatlah juru minuman itu akan Yusuf.  Ketika Yusuf dipanggil dan menghadap raja, dengan kerendahan hati dan kepercayaannya kepada Allah, ia mengakui bahwa hanya Allah yang dapat mengartikan mimpi, bukan karena kemampuan dirinya, (41:16).  Sikap Yusuf sungguh terpuji.  Dalam situasi yang sulitpun ia tetap mengagungkan kebesaran Allah.  Ia tidak mau mencuri kemuliaan Allah.  Ia sadar bahwa semua hikmat dan kepintarannya berasal dari Tuhan dan dimungkinkan hanya oleh karena anugerah-Nya saja.

Bagi kita sekarang ini, mimpi itu mungkin hanya sekedar bunga tidur ataupun akibat dari kelelahan. Namun, kita tidak harus menjadi penafsir mimpi seperti Yusuf.  Tetapi mampukah kita menjadi berkat bagi orang lain yang membutuhkan jalan keluar disaat hidup mereka dalam kesukaran?  Dapatkan kita memberikan solusi yang sesuai kebenaran firman Allah dan menuntun mereka kepada pengenalan akan Yesus?  Banyak orang di sekitar kita yang menghadapi jalan buntu, karena mereka tidak tahu jalan yang benar.  Maka adalah tugas dan tanggungjawab kita untuk menceritakan tentang Jalan itu!

Allah mengharapkan Anda menjadi pembawa solusi kepada orang lain, bukan pembawa polusi.  Apakah Anda mau menerima tantangan ini?

Artikel oleh: February 3, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Genesis (Renungan Alkitabiah dari Kitab Kejadian)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda