Mengasihi Dengan Perbuatan

Bacaan Alkitab: Kejadian 29 – 31

“Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapatkan Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel”
(Kejadian 29 : 20)

Dalam pelariannya untuk menghindari kemarahan kakaknya, Esau, Yakub pun mempunyai misi khusus yang tak kalah penting yaitu mencari seorang istri bagi dirinya sesuai dengan amanat orang tuanya.  Ternyata, sejak pertemuan pertamanya dengan Rahel di sebuah sumur, ketika Rahel mau memberi minum kambing domba ayahnya, Yakub telah jatuh hati kepada Rahel.  Walaupun ia harus menjadi hamba Laban, pamannya sendiri, ayah dari Rahel, tetapi demi memperoleh wanita yang dicintainya, Yakub rela melakukannya.

Yakub sungguh membuktikan cintanya kepada Rahel dengan bekerja selama tujuh tahun kepada Laban.  Dan tujuh tahun dipandang oleh Yakub sebagai waktu yang singkat karena rasa cintanya yang mendalam kepada Rahel (ay 20).  Tetapi ketika genap tujuh tahun, bukannya Rahel yang diberikan oleh Laban tetapi Lea, kakak dari Rahel.  Mungkin Allah mengijinkan Yakub ditipu oleh Laban sebagai hukuman yang mau menyadarkan dirinya atas apa yang sudah ia lakukan kepada ayahnya Ishak dan kakaknya Esau.  Dengan satu pelajaran penting bahwa betapa sakitnya jika ditipu orang. Untuk memperoleh Rahel kembali setelah perkawinannya dengan Lea, maka sebagai syaratnya, Yakub harus bekerja tujuh tahun lagi.

Jika Yakub tidak sungguh-sungguh mengasihi Rahel, maka tidak mungkin ia mau memenuhi syarat itu.  Cintanya bukan hanya sebatas kata-kata, tetapi ia buktikan dengan perbuatan disertai dengan pengorbanan.  Kita telah membaca akhir dari cerita cinta ini, bahwa walaupun harus melewati berbagai tekanan dan pergumulan tetapi pada akhirnya Yakub dapat memiliki Rahel menjadi kekasih dan istri yang dicintainya.  Hal itu karena Yakub tabah, sabar dan setia dalam menjalani penantian yang panjang.

Saudara, dalam cinta bentuk apapun itu, bukan hanya membutuhkan kata-kata saja, tetapi juga membutuhkan perbuatan yang tentunya disertai dengan pengorbanan.  Cinta Yesus kepada kita pun dibuktikan-Nya melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, dimana Dia rela mati bagi dosa-dosa kita.  Itu membuktikan cinta yang sejati!  Tetapi orang yang seribu kali mengatakan cinta tetapi tanpa perbuatan adalah sia-sia!

Jika Anda mencintai seseorang, buktikan melalui perbuatan;
Jika Anda mengasihi Tuhan, tunjukkan melalui sikap hidupmu yang benar!

Artikel oleh: January 28, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Genesis (Renungan Alkitabiah dari Kitab Kejadian)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda