Imani Janji Tuhan

Bacaan Alkitab: Kejadian 15 – 16

“Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak…”
(Kejadian 15 : 2)

Belum mempunyai anak adalah beban dan pergumulan bagi pasangan suami istri sejak dahulu sampai sekarang.  Tidak jarang ada suami yang menceraikan istrinya karena alasan belum mempunyai anak karena istrinya mandul.  Ada juga yang tetap mempertahankan rumah tangganya dengan mengadopsi anak, dan cara-cara yang lain.  Kemandulan bagaikan momok yang menakutkan bagi seorang perempuan. Tidak ada perempuan di dunia ini yang menghendaki dirinya mandul.

Beban dan penderitaan mental itulah yang dialami oleh Sara, istri Abraham. Mungkin karena penantian yang sudah cukup lama dan keputusasaan yang ada dalam hatinya sehingga Sara mengusulkan solusi yang dianggapkannya terbaik untuk mengatasi masalah mereka.  Usul dari Sara yaitu supaya Abraham mengawini Hagar pembantu dari Sara supaya melalui Hagar itu mereka bisa mendapatkan anak. Sebenarnya  apa yang diusulkan oleh Sara sesuai dengan kebiasaan hukum Mesopotamia dimana mereka tinggal.  Di Mesopotamia biasanya bila seorang istri mandul maka sang istri boleh membiarkan hamba perempuannya melahirkan anak dan anak-anak yang dilahirkan hamba itu dianggap sebagai anak sang istri yang sah seperti yang dikatakan Sara, “mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak” (ay 2). Tetapi usaha dan solusi yang dilakukan oleh Sara dan Abram merugikan diri Sara sendiri dimana Hagar menjadi tidak hormat kepada Sara, memandang rendah Sara yang mandul dan Hagar menjadi lupa akan kedudukannya, menjadi sombong dan pemberontak.

Terlepas dari semua itu, usaha Abram dan Sara untuk memperoleh anak dari Hagar bukan merupakan cara Allah.  Apa yang mereka tempuh merupakan cara manusia yang bertentangan dengan rencana Allah.  Perjanjian Baru menyamakan anak Hagar sebagai hasil usaha manusia “diperanakkan menurut daging” dan bukan “menurut Roh” (Gal 4 : 29).  Dengan kata lain bahwa, kita tidak pernah dibenarkan untuk mencoba  mencapai maksud Allah dengan cara-cara kita sendiri.  Jika kita berusaha sendiri dan tidak berserah pada kehendak-Nya, maka kita sama saja dengan berjalan mendahului Allah dengan rencana dan usaha kita sendiri.  Jauhkanlah itu dari niat hati kita!

Pemenuhan Janji Allah kepada kita sepenuhnya tergantung kepada Dia dan bukan karena hasil usaha manusia.

Artikel oleh: January 20, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Genesis (Renungan Alkitabiah dari Kitab Kejadian)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda