Hargai Darah Kristus

Bacaan Alkitab: Imamat 17

“Setiap orang dari kaum Israel yang menyembelih lembu atau domba atau kambing di dalam perkemahan atau di luarnya, tetapi tidak membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, untuk dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN di depan Kemah Suci TUHAN, hal itu harus dihitungkan kepada orang itu sebagai hutang darah……”
(Imamat 17:3, 4).

Korban persembahan adalah hal yang sangat penting di dalam tata ibadah umat Tuhan di kemah Suci. Karenanya baik korban yang dipersembahkan maupun orang yang mempersembahkannya harus dipersiapkan sedemikian rupa, termasuk tata urutannya. Setiap orang Israel yang menyembelih lembu atau domba di dalam atau di luar perkemahan harus secepatnya membawa ke pintu perkemahan, jika tidak maka orang itu diperhitungkan hutang darah, dan hukumannya sangat berat yaitu harus dilenyapkan di tengah-tengah bangsanya. Mengapa harus dilenyapkan? Sebab orang tersebut dianggap melecehkan upacara mempersembahkan korban yang ditetapkan oleh Tuhan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang yang bersangkutan melecehkan Allah.

Hal ini juga pernah terjadi pada masa para Rasul, waktu itu Ananias dan Safira (suami-istri) baru saja menjual sebidang tanahnya dan kemudian meletakkan persembahannya di kaki Rasul Petrus dan rasul lainnya. Mereka berdua memang memberi persembahan dan sepintas orang melihatnya baik, tetapi kesungguhan hati mereka untuk memberikan persembahan tidak ada (Kisah Para Rasul 5:2, 3). Ketika mendengar perkataan Rasul Petrus: baik Ananias maupun Safira secara bergiliran nyawanya putus, keduanya dilenyapkan sebab dianggap melecehkan persembahan kepada Allah.

Jadi, kita ingatkan untuk menghargai dan menghormati korban Tuhan Yesus Kristus yang menebus dosa-dosa kita. Mengapa hal ini perlu diingatkan? Sebab dalam kehidupan sehari-hari masih ditemui adanya orang Kristen yang tidak menghargai pengorbanan Tuhan Yesus Kristus dan tidak menghargai darah Yesus yang tercurah di atas bukit Golgota.

Hormati penebusan Tuhan Yesus dan jangan berbuat dosa lagi, jangan ada dusta, dan jangan ada tipu muslihat.

Artikel oleh: November 30, 2011   Kategori : Biblical Devotion from Leviticus (Renungan Alkitabiah dari Kitab Imamat)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda