Perkatakan Yang Baik!

Bacaan Alkitab: Amsal 18

“Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan”
(Amsal 18: 1).

Tentunya kita pernah bertemu dengan jenis orang yang tidak dapat menyesuaikan dirinya, yakni orang yang tidak mempercayai pendapat orang, tetapi hanya ingin mendapat perhatian orang lain saja. Motif utamanya adalah bukan untuk bertukar pikiran (yang dapat menjadi berkat bagi setiap orang) tapi hanya mementingkan diri sendiri, merebut kemuliaan untuk diri sendiri, bahkan sering mencari-cari persoalan atau perbantahan. Di dalam diri orang seperti itu terdapat roh yang lain, yaitu roh pemecah-belah dan perbantahan.

Tidak salah jika kita saling tukar pendapat satu sama lainnya, tetapi yang menjadi pertanyaannya adalah sudahkah kita mengutarakan pendapat kita secara bersahabat? Hal tersebut membutuhkan kasih, kerendahan hati dan kelemahlembutan. Orang yang tidak mempunyai kasih akan sulit menerima pendapat orang lain dengan wajah yang penuh senyum sebaliknya ia merasa dirinya yang paling benar dan berusaha keras dengan berbagai cara untuk mempertahankan pendapatnya sendiri. Sebenarnya orang-orang seperti adalah orang bebal, seperti dituliskan, “Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan” (ay 6). Lebih lanjut lagi dituliskan, “Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya” (ay 7). Maka dengan tegas Amsal berkata, “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya” (ay 21). Jadi, jangan bermain-main dengan perkataan yang keluar dari mulut kita. Perlu pertimbangan yang bijak ketika kita mengeluarkan pendapat kita, tidak hanya asbun alias asal bunyi. Hanya orang-orang bodoh yang bicaranya “asal bunyi”, seperti pepatah mengatakan, “Tong kosong, bunyinya nyaring”.

Pendapat setiap orang terbentuk dalam hatinya dan keluar melalui mulutnya. Perkataan kita itu berdampak kepada kebaikan atau tidak, tergantung siapa yang mengeluarkannya. Jika ia adalah seorang yang takut akan Tuhan dan membenci kejahatan, maka ia akan mencari perdamaian dengan orang lain sehingga melalui perkataannya, orang lain akan diberkati dan dikuatkan.

 

Buah dari perkataan yang baik adalah kerukunan dan persahabatan, sedangkan buah dari perkataan yang buruk adalah pertengkaran dan permusuhan.

Artikel oleh: October 25, 2011   Kategori : Biblical Devotion from Proverbs (Renungan Alkitabiah dari Kitab Amsal)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda