MURID KRISTUS atau SEKEDAR KRISTEN?

Matius 7 : 21 – 29, Roma 3 : 28

by Ev. Andereas Dermawan

Mungkin  anda bertanya-tanya dalam hati,  apakah yang  ingin disampaikan dengan judul renungan di atas? Untuk membuat anda tidak penasaran sebaiknya anda  ajak orang orang lainnya, siapa saja ! Anda bisa mengajak  pendeta atau orang orang Kristen lainnya untuk sama sama membaca dan mengkritisi  isi  renungan ini.  Kali ini penulis tergerak untuk menulis topik  ini,  karena penting  sekali untuk diketahui  semua  orang  dan sekalian meluruskan pemahaman yang keliru yang terjadi dewasa ini.

Mayoritas orang beragama, khususnya orang orang yang menyebut diri mereka orang Kristen menyatakan bahwa mereka adalah orang orang beriman dan menjamin bahwa mereka telah diselamatkan masuk surga. Bagi orang Kristen umumnya hanya berpegang pada satu ayat sakti mereka Yohanes 3 : 16 di mana  dikatakan: “ Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga dikaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya barang siapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”.  Apakah Keselamatan Surgawi  yang  dibawa oleh Kristus bisa didapat semudah itu?  Hanya menyatakan percaya, lalu  otomatis  dijamin akan selamat? Tentu saja tidak demikian saudara! Alkitab berisikan ribuan ayat yang saling kait mengait membentuk suatu pengertian yang utuh, satu ayat saja tidak dapat berdiri sendiri.  Dalam konteks  Yohanes 3 : 16,  adalah merupakan sebuah dialog antara Tuhan Yesus dengan Nikodemus  berisikan 21 ayat bukan ayat 16 saja. Dan yang menjadi  entri point dari pembicaraan yaitu tentang  syarat masuk surga atau keselamatan surgawi.  Dimana Tuhan Yesus menekankan pada ayat 3  tentang  pertobatan lahir baru. Nikodemus adalah pemimpin agama yang patuh pada aturan agama ( tanda kutip adalah seorang  Kristen yang taat pada aturan agama ).

Pada masa kini  mayoritas orang Kristen mempunyai  penafsiran yang keliru bahwa orang beriman  identik dengan orang percaya sebagai stigma yang melekat pada waktu mereka diteguhkan sebagai pemeluk agama Kristen. Keyakinan ini tidak lepas dari pengajaran yang turun temurun diajarkan oleh para imam/ pemimpin agama dari agama yang dianutnya dalam hal ini agama Kristen. Apakah kata percaya sama dengan kata beriman? Sama sekali tidak!  Karena  2 kata tersebut berbeda maknanya.  Dan sayangnya sampai saat ini para rohaniwan, para pemimpin agama ( Para pendeta dan sebutan lainnya ) tidak pernah menjelaskan arti perbedaan dari 2  kata ini. Sehingga  sebagian besar orang Kristen dibiarkan dalam tidur yang berkepanjangan dan terlena dengan ajaran dongeng mereka, tanpa mendapatkan  pemahaman yang benar tentang arti keselamatan surgawi yang hanya dapat diperoleh melalui  iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Padahal pemahaman tentang iman kepada Tuhan Yesus Kristus merupakan suatu informasi yang sangat dibutuhkan untuk meraih keselamatan surgawi.  Kata menjadi  percaya dengan kata menjadi beriman adalah 2 kata yang berbeda. Untuk menjelaskan perbedaannya, mungkin  terminology dalam bahasa inggeris akan  memudahkan kita untuk memahaminya. Terjemahan kata percaya dalam bahasa inggeris adalah to believe, sebab itu tidaklah mengherankan kalau orang Kristen disebut sebagai believer dalam bahasa inggeris dan pemercaya dalam bahasa Indonesia. Bukankah sinonim  dari kata agama adalah dengan kata kepercayaan dari  kata dasarnya percaya? Sekarang marilah kita pelajari apa arti kata beriman dan apa perbedaannya dengan arti kata percaya?  Sebutan bagi orang beragama Kristen lazimnya disebut dengan kata  umat/ orang percaya. Biasanya dilengkapi dengan agama yang dianutnya misalnya untuk Kristen  akan disebut umat Kristen, sedangkan yang beragama islam disebut umat islam dan untuk  yang beragama budha disebut umat budha  dan umat umat agama lainnya. Jadi jelas kata umat di sini berarti pengikut dari suatu ajaran atau ideology yang dibawa oleh pemimpin tertinggi agama tsb. Nah disinilah letak kekeliruan dari pemahaman orang orang Kristen zaman ini, mereka mengira Tuhan Yesus sama dengan agama agama lainnya. Mereka juga menilai Yesus juga datang sebagai pemimpin agama/ Imam dan membawa agama baru, sungguh kekeliruan besar pemahaman seperti ini!  Sebab itu perlu ditegaskan di sini bahwa Tuhan Yesus datang bukan sebagai pemimpin agama/ imam, tetapi Ia datang sebagai wujud dari iman bukan imam. Kalau begitu apakah makna iman itu?  Untuk itu baiklah kita  mengingat apa yang dilakukan oleh Abraham pada waktu Ia diperintahkan  Allah untuk mengorbankan anaknya Ishak  sebagai domba sembelihan, dan  Ia melakukan sesuai  dengan apa yang diperintahkan oleh Allah, sehingga akhirnya Allah menggantikan seekor domba sebagai  korban persembahan kepada Allah. Tindakan Abraham mengikuti  perintah Allah diperhitungkan sebagai  kebenaran. Walaupun Abraham waktu itu sebelumnya dari kaum penyembah berhala. Jadi  jelaslah apa yang dilakukan oleh Abraham adalah tindakan iman. Apakah tindakan konkrit Abraham sehingga Ia akhirnya disebut sebagai Bapa Orang Beriman? Di situ Abraham tidak diminta untuk mempercayai sesuatu! Cuma ada 2 kata kunci di sini yaitu : 1. Ketaatan  2. Pengorbanan    Implementasi dari  kedua kata inilah yang dimaksud dengan iman. Tindakan Abraham di sini bukanlah mempercayai  sesuatu ( to believe), tetapi  mengikuti/mentaati pengorbanan yang diperintahkan oleh Allah ( to Follow ). Kata murid  dalam bahasa inggeris  diterjemahkan  sebagai  kata follower berasal dari kata to follow bukan to believe. Sebab itu sangat jelas dalam amanat/perintah agung Tuhan Yesuspun dikatakan : “Jadikanlah sekalian bangsa itu muridKu” bukan jadikan sekalian bangsa umat beragama. Dan pada kenyataannya telah dibuktikan dan dimulai oleh Tuhan Yesus sendiri dengan memulainya dari memilih 12 orang murid. Dan ke 12 murid inilah yang melanjutkan misi pekerjaan Tuhan Yesus di dunia ini, bukan para imam/pemimpin agama. Untuk lebih memperjelas perbedaan kata percaya dengan kata iman, mungkin analogi berikut ini dapat membantu saudara untuk memahaminya. Kita ambil contoh Pertandingan Olahraga Sepak Bola.Rasul Paulus sendiri dalam berbagai tulisannya mengatakan bahwa hidup ini laksana  sebuah pertandingan olahraga. Seperti kita ketahui bahwa dalam pertandingan ada 2 komunitas yang  berada di gedung stadion olahraga yaitu ada komunitas penonton dan ada komunitas pemain. Namun patut diingat bahwa yang berhak memperoleh pahala/medali adalah komunitas pemain, bukan komunitas penonton. Domain menang-kalah juga ada di pundak para pemain/pelaku, bukan  para penonton.

Tentunya anda juga mengetahui bahwa syarat untuk menjadi pemain juga berbeda dengan menjadi penonton.  Dari segi motivasi dan risikonya juga berbeda. Bagi pemain ada risiko menang – kalah. Bagi penonton tidak ada risiko menang – kalah. Dari segi  jumlah  banyaknya orang maka komunitas penonton jauh lebih banyak bisa berjuta-juta, sedangkan komunitas pemain berjumlah sedikit dan harus mengalami seleksi yang ketat. Dari analogi di atas mudah-mudahan anda sudah bisa membedakan mana komunitas penonton dan mana komunitas pemain, dalam hal ini  pemercaya ( believer ) atau Murid Kristus ( follower)? Mana yang pengikut Iman dan mana yang pengikut Imam? Rasul Paulus dalam buku tulisannya mengatakan bahwa kita diselamatkan oleh iman, bukan hasil usahamu…..dst. Jadi jelas disini bahwa iman tidaklah sama dengan percaya, karena keduanya mempunyai acuan yang berbeda. Yang satu pijakannya agama ( kepercayaan)  dan yang satu lagi Sang Iman ( implementator pengorbanan ). Dan Tuhan Yesus juga mempertegas hal ini dengan mengatakan bahwa bukan orang yang berseru-seru Tuhan, Tuhan, yang akan selamat, tetapi keselamatan adalah bagi orang yang melakukan/mengikuti/mentaati apa yang diperintahkan Tuhan.(Matius 7 :21 -29 ). Nah dari gedung stadion olah raga dalam analogi tadi,  kira kira komunitas mana , yang dikatakan Tuhan Yesus sebagai orang yang berseru “Tuhan, Tuhan”, bukankah itu mengacu pada komunitas penonton ( pemercaya )? Bukankah  Orang yang berteriak-teriak dalam pertandingan olah raga, adalah komunitas penonton?  Ada yang memuji, ada yang menghina. Tetapi bagi komunitas pemain, mereka tidak bisa menonton dirinya sendiri, mereka akan focus untuk memenangkan pertandingan untuk memperoleh pahala. Justru mereka adalah objek hinaan dan juga objek pujian! Kiranya renungan ini sebagai sarana memeriksa diri, di komunitas  mana kita berada saat ini, tentunya anda sendiri yang tahu!  Apakah  kita berada di komunitas penonton?  Tuhan Yesus  sendiri sudah memperingatkan kita tentang  2 komunitas  yang berbeda yaitu komunitas kambing  dan komunitas domba senada dengan  analogi pertandingan olahraga yang disampaikan Rasul Paulus yaitu komunitas penonton atau komunitas pemain. Selamat memilih!

Artikel oleh: February 27, 2011  Tags:   Kategori : Artikel  Sebarkan 

3 Komentar

  1. yusuf nifu - February 27, 2011

    ketika seseorang menerima BAPTISAN KUDUS maka orang itu sudah menjadi orang yang percaya kepada ajaran KRISTUS dan ketika ia mengikuti perjamuan KUDUS maka dia sudah mengaku IMANNYA hadapan TUHAN dan menerima sepenuhnya ajaran KRISTUS, disini saya mau katakan bahwa kita percaya tampa IMAN juga tidak ada artinya sebaliknya juga begitu,kita mengasihi/KASI,tampa perbuatan juga tidak ada artinya jadi kedua duanya harus kita lakukan, dan tidak ada yang mau di bedah bedakan

  2. alex tombokan - March 1, 2011

    iman tanpa perbuatan itu mati,saya sungguh diberkati dengan renungan ini.

  3. Ev.Andereas Dermawan - March 1, 2011

    Saya senang sekali membaca respon anda Pak Yusuf Nifu. Orang beriman adalah orang percaya
    yang melekat dengan ketaatan atas apa yang diperintahkan Tuhan. Namun kita tidak bisa menutu
    p mata atas realitas yang terjadi dimasa kini dan apa yg telah diperingatkan oleh Tuhan Yesus
    s bahwa adanya 2 komunitas orang percaya yg berbeda, yaitu ada komunitas domba dan ada komunitas
    nitas kambing. Dalam renungan ini juga menjelaskan dengan jelas melalui ilustrasi pertandingan
    an olahraga seperti yg diuraikan dalam tulisan Rasul Paulus, ada komunitas penonton dan ada
    komunitas pemain/pelaku.Mudah2an tanggapan saya bisa menjawab respon anda.Bila masih ada yg kurang
    kurang jelas. Saya selaku hamba Kristus siap menjelaskannya.

Tulis Komentar Anda