SESAMA MANUSIA versus SESAMA ORANG

by Ev. Andereas Dermawan

Teks : Matius 19 :16 -26  Lukas 18:18-27  Lukas 10:25-37 Roma 13:9

Banyak orang beranggapan bahwa banyak menolong orang adalah suatu perbuatan yang mulia tidak perduli apapun motifnya. Bagi umat beragama melakukan kebaikan dengan menolong orang adalah suatu prestasi rohani. Ukuran kebaikan yang umumnya dilihat manusia dari perbuatan baik yang bisa dilihat orang secara kasat mata misalnya seorang kaya yang suka memberikan sumbangan untuk kegiatan-kegiatan sosial, pastilah orang itu akan serta merta mendapat predikat dermawan orang baik yang suka menolong. Kita langsung memujinya sebagai orang baik yang rohani, apalagi pertolongannya untuk kepentingan agama.

Bukankah fakta seperti ini yang terjadi dewasa ini. Menjadi orang baik suka menolong, tidaklah salah bahkan sangat berfaedah, namun apakah pernah kita menguji motif dari perbuatan baik itu? Nah dari motifnya barulah kita bisa menentukan mutu dari kebaikan seseorang.

Memang sukar untuk mengetahui motif seseorang untuk menolong. Itu baru dari motifnya belum lagi kalau kita mau telusuri harta/uang yang digunakan untuk memberi pertolongan apakah diperoleh dari cara yang benar atau didapat dari korupsi?

Judul Artikel diatas tentu menimbulkan tanda tanya bagi anda? Apa yang dimaksud dengan Sesama Manusia bukankah sama saja dengan arti Sesama Orang?  Pertanyaan serupa pernah diajukan oleh seorang pemimpin Agama yang kaya yang terdapat dalam Kitab Perjanjian Baru (Injil) yakni dalam Kitab Matius dan Kitab Lukas yang secara parallel menuliskan percakapan antara Tuhan Yesus dengan orang kaya dan pemimpin agama itu. (Kitab Matius hanya menyebutkan orang kaya saja, tetapi dikitab Lukas di-lengkapi dengan jabatannya sebagai pemimpin agama). Orang kaya yang pemimpin agama itu mengatakan bahwa syarat-syarat agama telah seluruhnya dipenuhi dan dalam percakapan itu Tuhan Yesuspun mengakui akan hidup keagamaannya, ia seorang yang rohani.

Tuhan Yesus mengatakan memang benar katamu, dengan melakukan itu engkau akan hidup” Perhatikan kata hidup disini, berbeda dengan hidup yang akan diberikan Yesus. Tuhan Yesus mengatakan bahwa hidup yang Aku berikan adalah Hidup Kekal(Hidup Surgawi).Sedangkan sukses yg diperoleh orang kaya itu adalah hidup duniawi dan hanya bersifat sementara.Ternyata menjadi orang baik dan dermawan tidak berdampak apa2 terhadap keselamatan seseorang, memang dalam dimensi duniawi memang mempunyai dampak atau faedah, tetapi sayangnya kesuksesan duniawi tidak linear atau berbanding lurus dengan kesuksesan hidup surgawi(kekal) bahkan dua dimensi yg berlawanan.Lalu apakah perbedaan kata Sesama Manusia dengan kata Sesama Orang?

Pertanyaan  ini secara tegas telah dijawab Tuhan Yesus kepada orang kaya dan pemimpin agama dalam kitab Matius dan kitab Lukas dalam versi yg berbeda namun mempunyai benang merah yg sama. Kepada orang kaya Tuhan Yesus mengatakan “Juallah hartamu” dan berikanlah kepada orang2 miskin. Sedangkan kepada pemimpin agama Tuhan Yesus mengatakan dengan perumpamaan seorang Samaria yg murah hati.

Kalau kita dengan teliti membaca perumpamaan ini dimana Tuhan Yesus mengatakan “ Kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri. Dan ucapan Tuhan Yesus diteguhkan oleh salah satu surat ygditulis oleh Rasul Paulus dari surat kirimannya diRoma,Rasul Paulus mengatakan mengutip juga ucapan Yesus: Kasihilah Sesamamu manusia, karena seluruh hukum torat telah tercakup dalam Firman ini.Dengan kata lain Isi Alkitab yg tebal itu disimpulkan dalam satu kalimat “kasihilah sesamamu manusia”. Lalu apakah benar arti kata Sesamamu manusia berarti sama dengan sesama orang. Sama sekali tidak sama!! Mengapa demikian? Karena kalau arti kata sesama manusia sama dengan arti kata sesama orang, tidak mungkin seorang ahli agama/pemimpin agama, tidak mengetahuinya. Pastilah ia sudah melakukannya.Kalau begitu siapakah sesama manusia itu?Dari jawaban Tuhan Yesus kepada orang kaya ternyata secara tersirat telah terjawab yaitu “jualah hartamu berikanlah kepada orang2 miskin”. Disitu tidak disebutkan berikanlah hartamu itu kepada para imam atau berikanlah kepada orang Kristen.Dari jawaban Yesus ini ingin menegaskan bahwa ada 2 komunitas yg berbeda pada zaman itu yg akan dipilih Yesus untuk misi InjilNya(Misi Keselamatan).Ada 2 komunitas yg keadaannya berbeda yaitu komunitas kaya dan satu lagi komunitas miskin. Yang mana yg dipilih oleh Tuhan Yesus? Ternyata ada benang merah dengan khotbah perdana Yesus,berbahagialah orang yg miskin,karena merekalah pewaris surga. Kali ini Tuhan Yesus tetap konsisten dengan ucapan khotbahnya waktu menjawab orang kaya tsb.Waktu menjawab dengan perumpamaan orang samaria kepada pemimpin agama juga Yesus konsisten dengan ucapannya. Dalam perumpamaan orang samariapun secara tersirat Tuhan Yesus mengatakan ada 2 komunitas yg berbeda yaitu komunitas orang Yahudi asli( orang beragama) dan komunitas samaria(komunitas miskin/marjinal/dianggap orang berdosa/sampah).

Komunitas yg pertama adalah komunitas yg selalu membenarkan diri/orang2 terhormat sedangkan komunitas samaria adalah komunitas hina dan dianggap tidak rohani/tidak beragama alias orang kafir,Justru kepada komunitas ini Tuhan Yesus memilih, mereka dibenarkan oleh karena belas kasihan.Makna apa yang terungkap dalam jawaban Yesus dalam memaknai arti kata Sesama Manusia?Ada 2 kata kunci untuk memahaminya: 1 Kata Sama 2. Kata Manusia(Anak Manusia). Kata Sama yg dimaksud Yesus mengacu pada arti Keadilan Allah yg didasarkan pada Kebenaran(fakta/keadaan sebenarnya).Dihadapan Allah kita sama telah berdosa. Kita adalah orang2 hukuman.(miskin/mati/tidak berdaya) dan memerlukan belas kasihan.

Kata Kunci kedua mengacu pada pribadi Tuhan Yesus(Anak Manusia). Untuk menyatakan belas kasihanNya Ia mengambil rupa yg sama dengan orang yg dikasihiNya, bahkan lebih hina dari orang yg dikasihaniNya.Ini terkonfirmasi dalam Khotbah terakhirnya mengenai akhir zaman. Orang yg tidak berdaya dalam perumpamaan orang samaria adalah gambaran tentang pengosongan diri Tuhan Yesus, menjawab pertanyaan pemimpin agama/ahli agama. Ternyata jawaban Yesus tetap sinkron dengan jawabannya terhadap orang kaya.

End Note

(1) Dari pembacaan Alkitab yang saya baca, saya hanya menemukan ahli Taurat (Luk 10:29) yang mengajukan pertayaan,”siapakah sesamaku manusia?”

Sedangkan dalam teks (Mat 19:16-26; Mar. 10:17-27; Luk 18:18-27) tidak ada pertanyaan dari si orang muda, pemimpin, org yang berlari-lari seputar “sesama manusia atau sesama orang”…yang saya lihat hanyalah pekataan Tuhan Yesus dalam menjawab pertanyaan si org muda/org yang berlari-lari/pemimpin agar menjual segala miliknya dan berikan kepada orang-orang miskinà apakah hal ini yang bpk maksud dengan sesama orang?

Sejauh ini ketika membaca Mat 19:16; Mar 10:17; Luk 18:18 dan Luk 10:25 pertanyaan kepada Tuhan Yesus adalah “ apa yang hrs diperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”

(2) Dari tulisan ini, apakah bapak berkesimpulan bahwa org yang datang bertanya kepada Yesus, antara orang yang disebutkan dalam Mat 19:16-26, Luk 18:18-27 dan org yang di Luk 10:25-37 itu sama? Yaitu org kaya yang pemimpin agama?….kalau menurut saya, itu berbeda. Karena orang yang disebutkan dalam Mat 19; Mar 10 dan uk 18 itu berbeda dengan di Luk 10:25.

(3) Seandainya pun ada pertanyaan dari org2 yg dituliskan dalam teks-teks bacaan diatas yaitu “adanya pertanyaan sesama orang” dalam artikel ini saya belum menemukan penjelasan mengenai “sesama orang” tersebut. Karena yang dijelaskan itu hanya “sesama manusia” saja.

Artikel oleh: January 19, 2011   Kategori : Artikel  Sebarkan 

Satu komentar

  1. EV.Andereas Dermawan - January 19, 2011

    Menanggapi end note dari artikel ini:
    1.Orang kaya yang menjabat sebagai pemimpin agama adalah orang yg berbeda dengan ahli taurat/pemimpin agama yg ada dilukas 10:25 dalam perumpamaan orang samaria yg murah hati.2.Pertanyaan kedua orang ini sama yaitu apakah yg harus diperbuat untuk masuk kerajaan Surga? 3. Tentang uraian mengenai sesama orang cukup jelas dengan dipilihnya salah satu komunitas dari 2 komunitas yg berlawanan ada komunitas kaya dan ada komunitas miskin ada komunitas terhormat dan komunitas hina/dianggap sampah/kafir. Sedangkan Sesama manusia adalah merujuk pada Tuhan Yesus sendiri yg menjelma menjadi manusia paling hina sehingga ia memilih komunitas hina sebagai penerima belas kasihannya.Demikianlah penjelasan dari saya bila belum jelas saya selalu siap untuk menjelaskannya lebih lanjut.GBU.

Tulis Komentar Anda