Resep Pelayanan yang Sehat

a-993

by Bill Snider

Roma 12:1-11

Jangan biarkan diri anda terus ada dalam status quo dan plateau dalam pelayanan tetaplah bertumbuh. Menurut Robert Clinton: dalam hidup seorang hamba Tuhan akan ada sekitar 9 orang yang mempenagruhi hidupnya. Allah tidak menghendaki kita menjadi lone-ranger tetapi harus bersama-sama orang lain untuk saling membangun. Gereja yang sehat harus memiliki orang-orang yang saling membangun

Paulus mengatakan bahwa akhirnya kitalah yang harus berubah, dan itu bisa dilakukan. Spiritual health begins with leaders.

1. Gereja yang sehat dimulai dengan pemimpin yang sehat. Kita cenderung mendekati altar tetapi justru menjadi semakin menuntut kehormatan bagi kita. Kita harus meminta agar Tuhan mengubah diri kita maka dunia di sekitar kita akan berubah juga. Paulus berkat bahwa kita tidak layak menerima apapun, kita adalah persembahan yang kudus bagi Tuhan.

Jika kita menggambarkan diri kita sebagai esebuah rumah, dari semua ruangan yang ada yang bisa diinspeksi oleh Roh Kudus, apakah ada area yang yesus akan masukin yang anda larang dia masuk? Kadang-kadang kita memiliki ruang hidup yang kita tidak mau serahkan kepada Allah. Dan arena itulah penyebab kita berhenti bertumbuh karena Roh Kudus tidak dapat mengerjakan

Satu satunya orang yang bisa kita ubah adalah diri kita sendiri.

2. Tidak ada yang lebih menggembirakan ketika kita melihat hidup orang diubahkan. Janganlah jadi seperti dunia ini. Gereja adalah tempat dimana orang-orang diubahkan. Allah dalam program mengubah kehidupan. Paulus mengatakan bahwa kita mengukur keberhasilan pelayanan dan harga diri kita dengan berapa banyak iman yang kita miliki. Setiap orang, hamba Tuhan sederhana apapun, jika ia memiliki iman yang besar, ia adalah orang yang berhasil. Don’t value anyone from his uniform, but from his faith!

Kita akan salah jika memakai kriteria dunia untuk pekerjaan Allah. Kepemimpinan Jazz adalah kepemimpinan di mana setiap bagian jenis musik diijinkan secara fleksibel dan bebas bermain solo tetapi dalam suatu musik, highlight untuk masing-masing bunyi musik tetapi dalam rangkaian musik. Setiap orang diberikan kesempatan memainkan yang terbaik untuk sebuah musik. Tidak ada seorangpun yang sanggup untuk menjadi pemain sendiri.

3. Gereja yang sehat akan membangkitkan para pemimpin baru dan penerus yang baik.

4. Gereja yang sehat yang dikenal karena kasihnya. Itulah bedanya antara kita dengan orang lain. Bukan dengan kasih yang berpura-pura tetapi dengan sungguh-sungguh. Dampak gereja kita bukan dari budget yang kita tentukan tetapi dari seberapa besar kasih yang kita bagikan kepada dunia untuk memenangkan jiwa-jiwa

5. Gereja yang sehat memiliki iman. Allah telah menanamkan masa depan bagi kita.

Hanya dengan bersatu kita bisa memasuki tanah perjanjian dalam pelayanan GSJA di Indonesia.

Artikel oleh: February 4, 2010  Tags:   Kategori : Artikel  Sebarkan 

Satu komentar

  1. Indra Bramono - February 4, 2010

    Ada satu hal yang sangat penting yang diungkapkan oleh Rev. Bill, dan menurut saya itu sangat esensial, dia mengatakan seperti ini: “At the end of the day the change that we can see is only our self, if we changed, then the world change around us” Menurut saya ini adalah sikap yang tidak dengan gampang menunjuk jari kepada orang lain, sementara diri kita hanya bisa terus mengeluh karena orang lain tidak mau berubah.

    Bill mengingatkan dan menganjurkan bahwa hendaknya sikap seorang PI, haruslah positif dan lebih dahulu mengubah keburukan atau kelemahan dalam dirinya terlebih dahulu, maka dengan perubahan itu dapat mempengaruhi orang lain disekitar kita, atau yang kita layani, sampai akhirnya merekapun berubah. Dalam bahasa Bill: the world will change around us.

    Setelah itu Bill mengiangatkan: “Church should be a place for people to be transformed” (Gereja haruslah menjadi tempat dimana orang akan mengalami proses transformasi).

    – Indra –

Tulis Komentar Anda