Sistem Perwakilan untuk Kongres GSJA?

b-5

Ide untuk mengadakan sistem perwakilan pada Kongres sebenarnya lahir dari dua alasan utama: efisiensi dan efektifitas. Alasan ‘Efisiensi’ mengingat tidak murah untuk mengadakan sebuah acara di mana minimal 1000 orang datanhg. Uang yang dikeluarkan oleh seorang hamba Tuhan dari Maluku, Papua, NTT atau dari kepulauan lainnya cukup besar sehingga berpotensi menciptakan masalah lain dari segi keuangan hamba Tuhan itusendiri atau bagi gereja yang dilayaninya.

Belum lagi alasan pengeluaran keuangan organisasi dan gereja-gereja yang diminta untuk membantu mensuskeskan Kongres tentu ada keberatan-keberatan tertentu. Semakin hari harga akomodasi untuk menampung sekian orang di sebuah lokasi yang jelas harus bisa nyaman bagi para peserta, supaya tidak membuat mereka gusar selama acara karena sudah datang dari tempat yang jauh, tentu harganya agak mahal. Cenderung semakin mahal bukan?

Jadi sistem perwakilan akan sangat mengurangi ekses pengeluaran berlebih. Hamba Tuhan tidak perlu merasa wajib untuk datang, tidak perlu mengusahakan ‘mati-matian’, dsb.В  Hanya orang-orang tertentu yang atas alasan jabatan dan kedudukannya di organisasi yang akan diutus.

Tentang alasan “efektifitas” adalah mengingat jumlah 1000 orang dengan seribu keinginan dan pikiran sehingga banyak percakapan dalam berbagai diskusi menjadi sangat dangkal dan tidak mencapai sasaran, pengaturan pengambilan suara dalam pemilihan yang banyak memakan waktu dan dirasakan sangat tidak efisien dari segi waktu, dsb.

Sistem perwakilan akan mengurangi keruwetan akibat ‘jumlah banyak’. Sistem yang lebih kecil ukurannya akan lebih mudah dikontrol dan menjadi efektif. Keputusan jauh lebih mudah dicapai dengan jumlah pengambil keputusan yang lebih sedikit.

Tetapi sekali lagi, mungkin kedua asalan tersebut jika masih bisa dipertanyakan validitasnya tentu akan memicu percakapan menarik. Dalam kenyataannya memang dibutuhkan subsidi untuk mereka yang tinggal jauh dari lokasi Kongres dilaksanakan. Mereka yang harus datang dari tempat ang jauh dibebani oleh tuntutan ongkos yang mahal. Jadi memang kelihatan valid alasan evisiensi.

a-44

Namun demikian yang harus dilihat juga bahwa setiap orang yang telah mengusahakan untuk datang, telah datang dengan sikap ingin diperlakukan secara layak sebagai anggota kependetaan GSJA. Mereka berusaha dan menganggap pertemuan sekelas Kongres adalah pertemuan yang begitu berharga dengan segala alasannya, terutama soal ‘merasa sebagai anggota kependetaan GSJA di Indonesia yang sesungguhnya. Sehingga ongkos tidak menjadi keluhan mereka. Kongres justru diperjuangkan oleh mereka, mengapa kita mesti meniadakan kedatangan individu dalam Kongres?

Dalam perkembangan sosiologi masyarakat dan peradaban, sistem demokrasi sudah begitu berkembang dan mengembalikan hak asasi dan individu pada manusia pelaku sejarah. Artinya, arah yang sedang berlangsung secara konsisten dalam 30 tahun belakangan iniВ  di dunia adalah pengembalian hakВ  kepada individu dan penghargaan yang tinggi kepada asasi manusia.

Sekalipun gereja bukan negara, tetapi perlu diperhatikan bahwa gereja berisi manusia-manusia yang dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dan gereja juga ada di masyarakat. Maka tentulah tidak mungkin gereja melepaskan diri dari perubahan di masyarakat.

Dalam arah seperti itu bayangkanlah keinginan seorang hamba Tuhan GSJA yang merasa betapa berharganya keberadaan dan suaranya sehingga ia datang jauh-jauh untuk menyampaikan ‘keputusan’ hatinya. Ia tidak peduli apakah apa dan siapa yang dipilihnya dan dipikirkannya itu akan menjadi keputusan Kongres atau tidak, tetapi dalam sebuah Kongres-lah ia merasa dirinya dihargai sebagai seorang anggota GSJA.

Sistem apapun yang kita buat, seperti pdt. M. Rumkeny katakan, perlu dikaji dan dipertanyakan apakah prinsip-prinsip pengajuan ide tentang sistem perwakilan itu memang sahih. Jika memang sahih, artinya memang benar tidak terhindarkan dan mesti dipilih, maka sistem perwakilan sangat layak dipertimbangkan. Tetapi jika ternyata prinsip-prinsip yang menuntun timbulnya ide sistem perwakilan itu ternyata tidak sahih, artinya landasan efisiensi adalah masalah yang tidak dikeluhkan oleh peserta, alasan efissiensi adalah masalah kesalahan sistem pengambilan keputusan dan sebagai, maka sistem perwakilan bukan solusi yang perlu diseriusi.

Artikel oleh: February 3, 2010  Tags: ,   Kategori : Artikel  Sebarkan 

2 Komentar

  1. Udin Timothy Sinaga - February 9, 2010

    Sebenarnya saya setuju aja sistem perwakilan untuk hadir di Konres, tapi dari antara teman-teman ada yang sudah membuat persiapan sejak dini untuk bisa ikut di Kongres. Saya rasa untuk Kongres kali ini jangan diberlakukan dulu, tapi perlu barang kali dibicarakan dalam Kongres kita mendatang. Soalnya kalau aturan itu dipaksakan, banyak rekan-rekan PI nanti yang kecewa ke organisasi kita.
    Thanks. GBU

  2. Henry.W.Silaban - May 14, 2011

    Saya sependapat dengan sistem perwakilan untuk alasan efisiensi,efektifitas,kwalitas,juga prioritas akan tetapi yang sangat perlu diperhatikan adalah kriteria wakil wakli harus jelas dan terukur,jadi janngan sampai wakil wakil ini dipilih oleh baik BPP,BPD maupun BPW. Jadi wakil wakil harus benar benar mewakili. Jadi sistemnya harus diatur secara jelas bukan untuk kepentingan sesaat tetapi untuk jangka panjang. Dana yang begitu besar untuk kongres dapat dialihkan untuk proyek proyek sesuai skala prioritas. Para PI anggota kongres tidak perlu merasa tidak terwakili dalam kongres jika sistemnay perwakilan diatur dengan baik misalnya wakildipilih oleh PI di Daerah berdasarakan atas kapasitas pemikiran dan keberhasilan pelayanan,dst.

Tulis Komentar Anda