JIka Kita Memiliki Departemen Misi Luar Negeri

c-72

Pemikiran untuk memulai sebuah Departemen Misi Luar Negeri (menambahkan Departemen Misi Indonesia Barat dan Timur) di tubuh organisasi kita muncul setelah  kita menyadari bahwa sejumlah pelayanan berbahasa Indonesia ada di beberapa negara. Jumlah orang Indonesia yang berada di luar negeri baik karena pekerjaan, kuliah atau memang bermigrasi ke luar negeri – cukup besar dan cenderung meningkat.

Sedangkan yang melayani di sana memegang beslit kependetaan GSJA di Indonesia. Mereka mendaftarkan diri pada GSJA setempat di negara tersebut atas rekomendasi GSJA Indonesia. Umumnya kita tidak mendapatkan masalah apa-apa ketika beslit GSJA Indonesia didaftarkan pada GSJA di luar negeri. Ada mereka yang tetap mempertahankan kependetaannya di Indonesia, ada yang menyatakan melepaskan kependetaan di Indonesia sehingga tidak lagi terhubung dengan GSJA di Indonesia.

Tidak ada pelayanan berbahasa Indonesia yang terlepas dari Assemblies of God/GSJA negara di mana ia ada. Dalam kemunculannya sebagai pelayanan GSJA berbahsa Indonesia seringkali justru diinisiasi oleh GSJA negara tersebut karena melihat sejumlah orang berbahsa indonesia yang dapat dilayani. Misalnya, pelayanan GSJA berbahasa Indonesia yang ada di Amerika menjadi salah satu dari sejumlah District/BPD dari GSJA Amerika. Demikian juga pelayanan berbahasa Indonesia yang ada di Hong Kong (pdt. Jeannet) dan Sydney (pdt. Herman Mulyadi). Pdt. Esis Maria yang melayani di Shanghai, sebuah pelayanan independent karena beban hatinya – masih terkait dengan GSJA di Indonesia.Tidak tertutup kemungkinan munculnya pelayanan-pelayanan berbahasa Indonesia di negara-negara lain di dunia ini.

Bertambahnya jumlah Pelayan Injil pada gereja lokal di luar negeri seiring dengan perkembangan pelayanan juga menjadi tantangan bagi kita untuk melihat bahwa GSJA di Indonesia sedang diperhadapkan dengan kemungkinan luas di luar negeri.

GSJA Indonesia ingin mengembangkan kerja sama dengan berbagai AG di negara-negara di mana orang Indonesia berkumpul atau AG dimana tenaga misionaris Indonesia memungkinkan untuk melayani. GSJAIndonesia ingin bekerja sama dengan GSJA di seluruh dunia untuk memfasilitasi terbentuknya pelayanan bagi orang-orang berbahasa Indonesia.

Untuk mengembangkan pelayanan Bahasa Indonesia di luar negeri, maka akan dibentuk Departemen Misi Luar Negeri yang bertujuan sebagai berikut:

1. Memfasilitasi pembukaan pelayanan berbahasa Indonesia di negara-negara di mana orang Indonesia atau orang yang berbahasa Indonesia berkumpul

2. Mencari kemungkinan di mana GSJA Indonesia dapat mengirimkan tenaga misionaris untuk melayani di tengah bangsa-bangsa lain

3. Membangun jejaring misi internasional yang akan berguna bagi gereja-gereja di Indonesia yang ingin mengembangkan pelayanan di Luar Negeri.

Semoga Tuhan menolong kita untuk mengembangkan sayap pelayanan GSJA ke luar negeri, karena melihat adanya jiwa-jiwa yang harus dilayani dan karena visi untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain.

Artikel oleh: January 14, 2010  Tags:   Kategori : Artikel  Sebarkan 

2 Komentar

  1. roberto hutapea - January 28, 2010

    Sangat setuju…lebih cepat lebih baik….

  2. Adi Prapto Nugroho - June 29, 2013

    Jangan lupa, kita di Indonesia juga perlu meng-impor tenaga perintis dari luar negeri. Orang bule selalu bisa menarik hati masyarakat Indonesia. Kalau ada yang berminat merintis, silahkan hubungi kami. Nanti kita ajari bahasa Indonesia, tidur-makan-berdoa se-atap dengan kita supaya pementoran terjadi.
    Terima Kasih. Jbu.

Tulis Komentar Anda