Akar Kebahagian Sejati dalam Rumah Tangga Kristen (2)

By Ferry Tabaleku (ftm@linkmail.org)

a-126Setelah membaca dan mempelajari artikel sebelumnya, penulis berharap para pembaca yang dikasahi dalam Tuhan kita Yesus Kristus, dapat  memahami atau mengetahui dengan pasti  Akar penyebab terjadinya berbagai masalah dalam rumah tangga masing-masing. Jika belum dapat memahaminya maka persoalannya akan terus berlangsung dalam perjalanan hidup kita. Karena itu penulis akan coba lagi mengungkapkan beberapa hal yang sangat mendasar dan menjadi penyebab terjadi “Luka dalam jiwa” seseorang yang juga disebut ‘Luka Batin”

Unsur-Unsur Penyebabnya antara lain:

1.Peristiwa-peristiwa atau pengalaman-pengalaman yang menyakitkan kita.

Sebagai contoh:

A.    Kurang adanya kasih sayang dari orang tua; disebabkan orang tua meninggal dunia, atau  orang tua pilih kasih diantara sesama adik beradik, atau keluarga yang brantakan/hancur ( broken home), atau orang tua sibuk dengan pekerjaan, kejar karir, dan target, prestasi serta pelayanan dan sebagainya. Hal-hal ini menyababkan anda kurang mendapat kasih sayang dari mereka. Akibatnya jiwa anda terluka, dan terbawa sampai anda dewasa dan tanpa disadari .

B.      Dilukai orang Tua;  umpamanya orang tua sering tidak tepat janji atau ingkar janji, akibatnya si-anak tidak bisa hormat  dengan orang tua, si anak tidak dapat mempercayai lagi orang tuanya, sebab hatinya sudah terluka. Si anak tidak dapat memprotes orang tuanya, ia hanya dapat menyimpan dalam hatinya saja sampai ia menjadi dewasa. Atau juga orang tua yang tidak bertanggung jawab dengan keluarganya. Contohnya orang tua hanya mencari kesenangan sendiri, dengan minuman keras sampai mabuk, berjudi sampai larut malam dan melacurkan diri. Atau ayah/ibu yang sadis jika sedang berkelahi dihadapan anak-anaknya, menyebabkan jiwa anak-anak terluka dan takut melihat kekejaman sang ayah/ibu mereka, maka mereka merasa tidak aman didalam rumah sendiri, akhirnya mereka membenci ayah/ibu dan selanjutnya membenci setiap laki-laki/perempuan dan akibatnya anak-anak mereka terjerumus ke dalam kelompok lesbian dan homoseksual. Atau pendidikan keras/dictator/sadis, menyababkan anak-anak benci dengan orang tua, tidak akan betah dirumah, menjadi pemberontak dan selalu melawan orang tua. Dan jika ia sudah dewasa ia akan melakukan hal yang sama dengan anak-anaknya.

Karena itu sebagai orang tua, perhatikanlah, jangan lukai hati anak-anakmu, bila jiwa mereka terluka maka dampaknya sangat besar dalam hidup mereka dari masa kanak-kanak sampai masa dewasa. Sebagaimana Maleakhi 4:6 berkata bahwa “Maka Ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anaknya akan berbalik kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah

C. Penolakan; Salah satu hal yang sangat ditakuti manusia adalah perasaan tertolak. Penolakan akan menciptakan kekosongan dalam jiwa seseorang, akhirnya ia akan mencari pelarian dalam bentuk makan makanan yang berlebihan, obat-obatan terlarang, penampilan yang aneh-aneh dan akhirnya gagal dan menimbulkan stess. Perasaan tertolak akan mengakibatkan perasaan tidak dibutuhkan, tidak layak, mengasihi diri sendiri, dan memiliki perasaan negetif dan kebencian yang berlebihan. Oleh sebab itu kita melihat beberapa macam penolakan:

Penolakan sejak dalam kandungan:

Hal ini disebabkan karena orang tua belum ingin mempunyai anak atau belum siap menjadi seorang ibu, maka anak ini ditolak, apalagi jika orang tua menggugur anak ini, akibatnya si anak dan ibu nyawa mereka terancam. Dampak sampingan bagi anak adalah merasa tertolak, roh pemberontak akan mengendalikannya, akan ditudungi roh maut, roh celaka, roh bunuh diri atau dibunuh orang. Sebab dalam kandungan ia telah merasa ditolak. Kemudian contoh berikutnya, Si anak lahir tidak seperti diinginkan orang tuanya, yang di inginkan/di rindukanorang tua adalah laki-laki, ternyata yang lahir perempuan dan sebaliknya. Akibatnya si anak terluka, sebab merasa tertolak,  lalu munculnya banci, bencong, atau homo dan lesbian.

Selanjutnya; hamil sebelum menikah, karena pergaulan terlalu bebas dan berani. Akibatnya si anak ini akan merasa tertolak dan biasanya si Ibu atau orang tua ingin menggugurkan anak tersebut, maka ketika anak itu lahir akan membawa benih zinah yang kuat (nafsu seksnya sangat besar). Atau juga keluarga miskin atau ekonomi lemah, sedangkan anak sudah terlalu banyak, maka bayi tersebut akan merasa tertolak. Atau ketika seorang ibu muda sedang mengandung, si suami sedang selingkuh dengan wanita lain, sehingga membuat hati si ibu ini kecewa dan pahit, akibatnya bayi yang ada dalam kandungan si Ibu, ikut mengalami kepahitan dalam hidupnya.

Melalui contoh-contoh diatas,di harapkan dapat memberi pengertian dan pemahaman yang jelas, tentang masalah-masalah yang menyebabkan rumah tangga seseorang tidak mengalami kebahagian. Oleh sebab itu, marilah kita coba mengkaji apa yang dikatakan dalam Maz.139:13-15 yang berbunyi demikian; “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku dan menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dasyat dan ajaib, dan jiwaku benar-benar menyadarinya … ketika aku dijadikan ditempat yang tersembunyi dan aku direkam dibagian bumi yang paling bawah”

Melalui ayat di atas, dikatakan bahwa apa yang terjadi ketika kita berada dalam kandungan ibu, semua hal yang terjadi baik diluar maupun didalam kandungan dapat direkam oleh si bayi. Hal itu seperti pita rekaman, si bayi akan merekam semua peristiwa yang terjadi diluar,  suasana yang terjadi, suara yang terdengar, peristiwa baik dan buruk. Dengan kata lain, semuanya terekam oleh si bayi. Itu sebabnya jangan heran bila si bayi itu lahir dan bertumbuh menjadi dewasa, akan terlihat dengan jelas sifat atau karakter yang sesuai dengan apa yang terjadi pada saat ia masih didalam kandungan.

Penolakan pada masa Kanak-kanak, kisahnya dapat kita pelajari dalam kitab hakim-hakim 11, yaitu Yefta yang ditolak oleh keluarganya, maka akibatnya ia berkumpul dengan para perampok. Masalah utamanya bukan karena Yefta mau menjadi perampok tetapi karena ia merasa tertolak, itu yang menyebabkan ia mencari lingkungan baru yang dapat menerima dia. Penolakan pada masa kanak-kanak dapat terjadi karena; selalu disalahkan, selalu direndahkan atau diremehkan, diperlakukan tidak adil, dan tidak pernah didengar usulannya, selalu dianggap masih kecil.

Oleh sebab itu, coba kita melihat kembali kebelakang, dan perhatikanlah diri kita sendiri, apakah ada hal-hal diatas yang telah disebut itu, sungguh terjadi dalam kehidupan anda ketika engkau masih dalam kandungan atau pada masa kanak-kanak.

2.Perkataan-perkataan atau penilaian yang menyakitkan kita.

Sering kali perkataan orang lain dapat menyakitkan hati  kita misalnya;  kita difitnah, digossip, dicela/diejek-umpamanya ketika pada masa kanak-kanak mungkin anda sering di ejek sipit, sehingga hal itu menimbulkan kesedihan yang mendalam , akhirnya anda tidak suka pada diri sendiri. Dan selanjutnya bila anda direndahkan- seperti kamu jelek, kamu memang bodoh, atau dibanding-bandingkan dengan orang lain; kamu tidak seperti adikmu, kamu ini apa, kamu cuma menghabiskan uang saja. Semua ini akan sangat menyakitkan hati anda dan sukar untuk dilupakan bahkan akan berubah menjadi dendam dan sakit hati.

Sebagai orang tua Kristen, perlu diketahui bahwa setiap kata yang keluar dari mulut kita, itu harus dipertanggung jawabkannya sebab kata-kata itu mempunyai kuasa yang menghidupan atau mematikan ,atau juga mendorong atau melemahkan. Misalnya ketika Tuhan Yesus ingin makan dari buah pohon ara, tetapi Ia tidak menemukan apa-apa (buah) pada pohon itu, lalu Ia berkata kepada pohon itu, “Engkau tidak akan berbuah lagi untuk selama-lamanya” Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.Mat.21:19 Marilah kita renungi apa yang di lakukan Tuhan Yesus terhadap pohon ara itu dan selanjutnya  apa yang terjadi,  Firman Tuhan mengatakan dengan jelas bahwa seketika itu juga keringlah pohon ara itu. Oh alangkah dasyatnya dan berbisahnya setiap kata yang keluar dari mulut kita, oleh sebab itu marilah kita perlu menjaganya dengan sebaik-baiknya.

3. Terlalu dimanja orang tua.

Orang tua boleh mengasihi anak-anaknya dengan kasih istimewa, namun perlu dilakukan dengan keadilan, seperti halnya dengan Tuhan, yang mengasihi dengan tidak terbatas namun setiap kesalahan yang kita buat harus dipertanggung jawabkannya. Ada beberapa penyebab yang membuat seseorang itu di manja, seperti anak tunggal, anak bungsu, atau ada nazar dari orang tua. Akibatnya orang tua tidak pernah menegur kesalahannya, ia selalu bergantung kepada orang tuanya, tidak bisa mandiri dalam mengatur hidupnya, akibatnya daya kreativitas dan imajinasinya tidak berkembang dan ia akan mengalami kesulitan bila orang tuanya meninggal dunia. Apabila ia menikah dan pasangan hidupnya tidak memahami atau mengerti jiwa dan kebutuhan yang terbiasa di manjakan, maka dapat berakibat ketidakpuasan dan penyelewengan terjadi. Sedangkan Firman Tuhan sudah jelas mengatakan kepada kita bahwa anak yang dikasihi harus diajar,  Ibr.12: 5-6 …”Hai anakku, jangan anggap enteng didikan Tuhan,  dan jangan putus asa apabila engkau diperingatkanNya; karena Tuhan mengajar orang yang dikasihiNya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak.”

4. Serangan Roh Jahat.

Iblis sering menyerang melalui pikiran, perasaan dan  kehendak kita, yang sebelumnya pernah ditanamkan didalam diri kita yaitu peristiwa-peristiwa masa lalu, sehingga kita menjadi gampang atau mudah tersinggung, cepat marah,  sakit hati, akibatnya kita tidak sanggup melakukan Firman Tuhan dalam hidup kita sehari-hari.

Demikianlah untuk seri yang kedua ini, penulis berharap kiranya artike ini dapat menjadi berkat bagi pembaca dan EDISI SELANJUTNYA/BERIKUTNYA  akan diteruskan dengan LANGAKAH-LANGKAH PENYEMBUHAN DAN BAGAIMANA ANDA MENGETAHUI TELAH DISEMBUHKAN. Puji Tuhan.

Artikel oleh: August 28, 2009   Kategori : Umum  Sebarkan 

Satu komentar

  1. Rita Adi - September 12, 2009

    Terima kasih, saya sangat diberkati

Tulis Komentar Anda