Seorang Gembala Sidang (4)

a-16

Kebahagiaan Seorang Gembala Sidang

Anda harus percaya bahwa anda memiliki segala hal yang diperlukan untuk bahagia dalam pelayanan anda. Seseorang pernah berkata, “Happiness is not found at the end of the road, but during the process!”. Ini benar, bukan di akhir perjalanan anda barulah anda menemukan kebahagiaan, tetapi sepanjang jalan hidup anda anda harus bertekad untuk bahagia. Ini dimulai dari ketetapan hati. Sekali anda menetapkannya, jangan goyah! Hidup anda hanya sekali saja, panggilan Tuhan tidak mungkin salah. Anda masuk ke bidang pekerjaan yang sangat menantang tetapi sangat signifikan dalam kerajaan Allah.

Dalam beberapa hal pekerjaan menjadi seorang gembala sidang adalah lebih dari mejadi seorang dokter. Anda mendengar jemaat anda punya masalah, anda membawanya selalu dalam doa, anda tak kan bisa melupakannya begitu saja. ‘Pasien” anda memiliki otoritas Tuhan untuk meminta perhatian anda. Mereka tak bisa anda lupakan begitu saja sekalipun anda telah memberikan sejenis ‘resep’ untuk mengatasi persoalannya. Mereka butuh doa anda, mereka menginginkan anda memikirkan mereka. Tentu saja, anda sendiri akan tenang setelah memberikan pikiran anda beberapa saat untuk jemaat anda.

Begitulah format ketenangan hati seorang Gembala Sidang. Mungkin anda berkata bahwa ‘perhatian’ bagi jemaat akan ditentukan oleh ukuran jumlah jemaat. Atau mungkin anda berpikir bahwa ‘mendoakan’ mereka yang menghadapi masalah bukan lagi menjadi tugas anda setelah anda menjadi seorang pemimpin ‘besar’ dengan sejumlah staff mendukung anda. Tahukah anda bahwa selalu ada harga yang harus dibayar untuk semua pendirian yang sifatnya ‘demi kenikmatan diri sendiri’.

Anda bisa berkata bahwa perkembangan kepemimpinan anda telah mengubah segala sesuatu yang anda lakukan terhadap orang lain. Anda secara serampangan melihat orang lain melakukan yang sama. Sistem pendelegasian berjalan sangat baik, tetapi sekali lagi, selalu ada harga yang harus anda bayar. Mereka yang terlalu cepat berpikir bahwa pendelegasian yang baik akan mengatasi tuntutan ‘sentuhan pribadi’ jemaat, akan menjadi korban berikutnya. Anda harus menjadi besar dan kecil pada saat yang bersamaan. Anda dapat saja berkembang dalam posisi atau kepemimpinan, tetapi ini saran saya yang tidak dapat anda temukan pada buku lain tentang pelayanan, tetaplah memiliki sekelompok kecil orang yang adalah jemaat sebagai teman-teman anda.

Mereka bukan teman sejawat hamba-hamba Tuhan yang juga sesama gembala sidang. Dewasa ini, kelompok jenis itu sangat banyak dan sangat dianjurkan. Tetapi saya menganjurkan kelompok lain yang lebih penting untuk anda, yaitu kelompok yang terdiri dari anda dan jemaat. Anda harus mempertahankan jejak kaki realita anda kepada bidang yang sejak semula anda dipanggil. Kepemimpinan bukanlah alasan untuk mengganti platform pelayanan anda. Kepemimpinan hanyalah suatu ‘saat’ merasakan jenis lain pengaruh anda, tetapi sebagai gembala sidang anda harus menetapkan diri pada ‘jemaat’. Jangan pilih menarik diri atau memisahkan diri dari jemaat anda. Anda mengkhianati alasan utama orang datang kepada anda selama ini. Tetaplah bersentuhan dengan mereka.

Kembali kepada kebahagiaan hati seorang gembala sidang, anda harus menetapkan diri anda untuk bahagia apapun kondisinya. Anda punya cukup persediaan untuk bahagia.

Anda mungkin bertanya, mengapa banyak gembala sidang, termasuk anda dan saya, dihinggapi oleh perasaan ‘guilty feeling’ dalam banyak hal. Begini, jika anda mengalaminya, bukan berarti anda mulai ‘sakit jiwa’. Tetapi percampuran antara keinginan untuk menolong orang lain dan keterbatasan diri sendiri itulah yang menjadi penyebab ‘guilty feeling’ terluas yang kita miliki dalam hati. Sejatinya, itulah masalah terbesar dari mereka yang melayani dengan sungguh-sungguh. Ia robek karena realita ternyata lebih luas dari kemampuannya untuk membantu dan mengatasi.

Tetapi, inilah kabar gembiranya, bahwa sekalipun anda memiliki ‘guilty feeling’ tertentu dalam hati anda, anda tetap bisa bahagia. Tahukah anda bahwa seorang Gembala Sidang bisa menikmati hidupnya jika ia dengan cerdas mengelola pekerjaannya? Tak usah takut mendengar ungkapan orang bahwa seorang Gembala Sidang tidak mempunyai tempat untuk ‘sharing’ atau mencurahkan isi hati pada orang lain. Anda dapat memiliki tempat untuk ‘curhat’ jika saja anda berani membuka diri anda kepada seorang teman hamba Tuhan yang cukup matang untuk menjadi mentor anda atau sahabat anda. Memiliki teman sejenis sebagai tempat dimana anda membuka hidup anda untuk mendapat dukungan kekuatan, adalah sangat penting. Anda harus berada dalam hubungan yang murni dan tidak memiliki kepentingan lain selain saling menguatkan dan menyembuhkan.

Kebahagiaan seorang Gembala Sidang ditemukan di antara kesunyian dan keramaian. Ada masanya ia senang berada sendirian, ada masanya ia lebih senang ketika bersama-sama dengan banyak orang. Keseimbangan di antara keduanya menyebabkannya gembira. Ini memang aneh. Saya menemukan kebenaran ini berkali-kali dalam hidup saya. Tadinya saya berpikir secara simetris saja bahwa Gembala Sidang hanya akan bahagia jika ia bersama-sama jemaatnya. Ternyata hal itu tidak selalu benar! Saya menemukan bahwa jika kita menyeimbangkan kegiatan kita, secara mengherankan datanglah yang dinamakan ketenangan dan kebahagiaan. Mungkin itulah keseimbangan jiwa kita. Begitu jiwa itu seimbang dalam pemenuhan kebutuhannya, maka secara otomatis kepuasan datang.

(Bersambung …)

Artikel oleh: August 26, 2009  Tags:   Kategori : Artikel, Artikel Gembala Sidang  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda