Mujizat dari Tuhan

a-128

Pernahkah pohon jeruk meminta anak? Pernahkah anjing menuntut air susu ibu. Bisakah Tuhan ditipu oleh kecantikan daging dan tulang? Mintalah Tuhan menari? Suruhlah dayang-dayang ilahi menelanjangi diri!

Butir batu diberi hak untuk menentukan. Tuhan tak menyerahkan berlian kepada gunung tanpa tanda terima. Tuhan berhutang pada telunjuknya sendiri. Hati penipu memiliki kesucian tersendiri, yang akan hidup bagai duri dalam daging.


Para pendusta Tuhan adalah mereka yang berkata bahwa Tuhan di tangan mereka, dan tongkat Musa di mulut mereka. Pembohong jiwa adalah mereka yang menjual kacang sambil meneriakkan gula di telinga binatang hutan.


Mujizat Tuhan adalah bedil tak berpeluru, meriam tanpa bola besi, dan pisau tanpa ketajaman. Ia tak berguna bagi hati miring dan barang kuno bagi mata dagang.

Mujizat dari Tuhan selalu berpasangan dengan layang-layang murah yang hidup dari angin dan kebodohan hentakan tangan. Ia adalah raja sehari dan besok akan mati. Ia adalah ratu sejagad yang akan digantung. Mati suri dan dikubur dengan kejam.


Mujizat yang benar mungkin seharga daun, tak terlihat sebagai uang dengan angka yang besar. Mujizat yang benar hanya benar di hari ini, besok menjadi tidak benar


Mujizat sesungguhnya tak pernah tinggal di mulut orang, ia akan turun sampai ke jamban. Menjadi kotoran dan penyakit bagi mereka yang ingin mengolahnya. Mujizat palsu selalu abadi dalam manfaat dan kesempurnaan. Di mulut para pengatur alam, ia adalah mata air sejuk yang menghidupkan. Semakin indah, semakin sempurna, semakin mematikan.


Tak ada gunanya berkawan dengan kepalsuan, kawan lama tak akan menyelamatkan. Hiduplah sederhana, sebab Tuhan menyukai hari ini, bukan besok, bukan kemarin, tapi hari ini!

Artikel oleh: August 17, 2009  Tags:   Kategori : Artikel  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda